Liputan6.com, Surabaya - Rupiah menjadi mata uang dengan nilai terendah keempat dari 180 negara dunia. Level ini diperingkat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih menjadi mata uang acuan, atau patokan nilai tukar bagi mata uang lainnya.
Penilaian tersebut diakui oleh Bank Indonesia (BI) merupakan hal biasa mengingat denominasi rupiah saat ini masih cukup banyak. Namun, untuk mengangkat citra rupiah, Bank Sentral terus mendorong pemerintah dan DPR untuk tetap meneruskan usulan BI mengenai redenominasi rupiah.
"Redenominasi, itu kita tinggal hilangkan saja digitnya maka tidak akan lagi angkanya banyak," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Solikin M Juhro di Perpustakaan Bank Indonesia, Surabaya, Sabtu (13/12/2014).
Saat ini, aturan mengenai redenominasi masih ada di parlemen dan telah dibentuk panitia khusus untuk menggodok rencana BI tersebut. Namun demikian, rencana redenominasi hingga kini belum menunjukkan kemampuan mengingat situasi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil.
"Kalau soal nilai itu hanya soal denominasi saja. Lihat saja nanti kalau sudah diredenominasi," tegas dia.
Baca Juga
Saat ini terdapat 15 mata uang dengan nilai tukar yang paling rendah terhadap dolar AS. Dalam daftar tersebut, ternyata mata uang Indonesia, rupiah, termasuk dalam salah satu mata uang paling tidak berharga.
Advertisement
Menurut data itu, Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai negara dengan nilai mata uang terendah di dunia. Sampai saat ini, 1 US$ setara dengan Rp 12.467.
Nilai tukar tersebut merupakan nilai terlemah sejak Agustus lalu, yaitu sekitar 1,3 persen, demikian menurut Bloomberg, Sabtu (13/12/2014).
Majalah The Economist menyebutkan, bahwa masalah indonesia adalah infrastruktur yang jelek, pemerintahan yang birokratis dan korupsi yang menggurita. Kondisi inilah yang membuat nilai tukar rupiah sangat rendah terhadap dolar AS.
Adapun negara dengan mata uang sampah nomor 1 di dunia adalah Iran dengan mata uangnya rial. Mengikuti rial, ada mata uang dong dari Vietnam dan mata uang dobra dari Sao Tome yang menempati posisi ke2 dan ke-3 di atas Indonesia. (Yas/Ndw)