Liputan6.com, New York - Menembus seluruh batas dunia tampaknya menjadi impian ambisius salah satu miliarder paling eksentrik di dunia, Richard Branson. setelah Virgin Galactic's SpaceShip Two mengalami kecelakaan dalam uji coba terbangnya ke luar angkasa, salah satu perusahaan Branson memastikan target Virgin Oceanic untuk menjelajahi dasar samudera paling dalam di dunia terpaksa harus dihentikan.
Mengutip laman The Verge, Senin (15/12/2104), Virgin Oceanic merupakan rencana peluncuran kapal ke samudera terdalam di dunia yang diumumkan pertama kali pada 2011. Proyek tersebut bertujuan membangun kapal selam untuk menari di dasar samudera terdalam di dunia.
Rencananya kapal tersebut dapat mengangkut lima penyelam. Selain itu, Branson bermaksud menjadikan dirinya sebagai pengendali misi bawah laut tersebut dari Puerto Rico hingga ke samudera Atlantik.
Branson berharap tim penyelamnya dapat menjadi tim pertama yang mampu menyentuh titik terdalam di samudera Atlantik setelah tim pertama gagal pada 1960.
Proyek yang rencananya rampung pada 2013 tersebut ternyata gagal terwujud. Pasalnya Virgin Oceanic kala, dari ti, James CAmeron yang berhasil mencapai dasar Mariana Trench dengan kapal selam DeepSea Challenger pada 2012.
Tak tanggung-tanggung, sebelum rencana pembangunan Virgin Oceanic dihentikan, Branson sudah menawarkan penjualan tiket seharga US$ 500 ribu bagi para penyelam amatir yang ingin ikut merasakan keindahan dasar laun Atlantik.
Namun sayang, sejak pertengahan tahun ini, proyek tersebut kabarnya secara perlahan ditarik. Situs proyek tersebut juga sudah `offline` beberapa tahun lalu.
Proyek tersebut dihentikan karena belum ada teknologi keamanan yang dapat memastikan keselamatan tim penyelam nantinya. Meski begitu, Branson masih sangat berambisi untuk menjelajahi dasar samudera Atlantik. (Sis/Ndw)
Miliarder Ini Berambisi Jelajahi Dasar Samudera Atlantik
Menembus seluruh batas dunia tampaknya menjadi impian ambisius salah satu miliarder paling eksentrik di dunia, Richard Branson.
Advertisement