Sukses

Harga Minyak Dunia Terus Turun, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Pemerintah sedang melakukan kajian untuk membuat keputusan soal harga BBM bersubsidi terkait harga minyak dunia turun.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia menyentuh titik terendah sejak 2009 sekitar US$ 61,85. Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian), Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah sedang melakukan kajian terhadap harga BBM bersubsidi dan akan diputuskan akhir tahun.

"Tentu pemerintah sedang lakukan kajian. Akan ada policy yang diputuskan setelah akhir tahun ini," kata Sofyan, di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (15/12/2014).

Sofyan menjelaskan, pemerintah tak langsung menurunkan harga BBM bersubsidi karena takut terjadi bounce back atau harga minyak dunia kembali meninggi.

Ia berharap, agar harga minyak dunia tetap bisa stabil dengan angka saat ini dalam kurun 1-2 tahun ke depan. Namun, Sofyan memahami hal tersebut tergantung kebijakan OPEC.

"Sejauh ini OPEC sepertinya tidak mau menurunkan produksi sehingga menyebabkan harga menjadi begitu rendah. Itu bagus untuk kita sementara. Oleh karena itu, pemerintah akan mengambil kebijakan harga BBM itu sebelum akhir tahun," tegasnya.

Posisi terakhir pada penutupan transaksi akhir pekan lalu, Sabtu 13 Desember 2014 dini hari harga Brent sudah tergerus ke level US$61,85 per barel atau anjlok 2,87% di ICE Futures Exchange, London.

Di sisi lain, rupiah tercatat melemah menjadi Rp12.467 per dolar AS. Sepanjang tahun ini, harga minyak dunia tergerus lebih dari 30% dari kisaran US$110 per barel. (Silvanus A/Ahm)