Liputan6.com, Naypyidaw - Hingga tahun depan, pemerintah Indonesia tampaknya masih akan mengimpor beras dari beberapa negara lain. Baru-baru ini, Kementerian Perdagangan Myanmar mengakui negaranya akan memasok 500 ribu ton beras ke Indonesia dalam tiga tahun ke depan di bawah note kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 2013.
Mengutip laman Shanghai Daily, Jumat (19/12/2014), Myanmar juga berencana mengimpor semen dari Indonesia.
Menurut data statistik resmi pemerintahan, investasi Indonesia di Myanmar telah mencapai US$ 241,49 juta dalam 12 proyek hingga November 2014. Angka tersebut setera dengan 0,48 persen dari total input investasi asing di Myanmar.
Advertisement
Sejauh ini, Indonesia masih menunjukkan niat untuk terus meningkatkan kegiatan ekonominya di Myanmar. Fokus investasi Indonesia berada di sektor perbankan, pertambangan, konstruksi, semen, produk tanaman, transportasi dan tekstil.
"Volume perdagangan bilateral antara Myanmar dan Indonesia telah mencapai angka US$ 498,86 juta dalam kurun waktu 2013-2014. Ke depan, target perdagangan antara kedua negara diharapkan mencapai US$ 1 miliar pada 2016," tutur Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi.
Selama tahun fiskal tersebut, ekspor Myanmar ke Indonesia, khususnya di bidang pertanian, telah mencapai US$ 60,04 juta. Sementara impor Indonesia ke negara-negara anggota ASEAN lain, khususnya minyak sawit, mencapai nilai US$ 438,82 juta.
Indonesia menempati peringkat ke-14 sebagai investor asing terbesar di Myanmar sejak negara tersebut membuka pintu bisnisnya pada akhir 1988. (Sis/Nrm)
Â