Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, keberadaan kereta api (KA) sebagai alat transportasi belum bisa berkembang dengan baik. Padahal, moda transportasi tersebut sangat efektif karena terhindar dari kemacetan.
Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Surjono mengatakan, belum bisa berkembangnya kereta api karena di dalam negeri, industri yang memproduksi moda transportasi tersebut bisa dihitung dengan jari alias hanya satu. Hal tersebut berbeda jauh dengan industri kereta api di Jepang.
"Produsen kereta api kita cuma ada satu yaitu PT Inka. Dia hanya mampu memproduksi 40 gerbong per tahun," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2014).
Sedangkan kebutuhan akan KA di Indonesia sangat besar. Hal ini terbukti bahwa pada tahun lalu PT KAI mengimpor KA bekas dari Jepang sebanyak 180 gerbong dan 120 gerbong pada tahun ini.
"Jadi pembelian ini sebagai jalan pintasnya. Operator di Jepang juga tidak hanya satu, di sini hanya KAI," lanjutnya.
Untuk mengembangkan moda transportasi ini, menurut Surjono Indonesia butuh lebih banyak PT KAI dan PT Inka. Dengan demikian, KA atau kereta rel listrik (KRL) bisa menjadi tumpuan untuk mengatasi permasalahan transportasi.
"Kami minta bantu KAI untuk kembangkan Inka. Kalau ada Inka 1, Inka 2, Inka 3, kompetisi akan lebih bagus, begitu juga bila ada KAI 1, KAI 2, KAI 3. Kami harapkan ada banyak KAI dan Inka sehingga perekerataapin bisa berjalan lebih baik dan target 1 juta penumpang bisa segera terealisasi," tandasnya. (Dny/Gdn)
Kembangkan Kereta Api, Indonesia Butuh Lebih Banyak Inka
Di Indonesia, keberadaan kereta api (KA) sebagai alat transportasi belum bisa berkembang dengan baik.
Advertisement