Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sebagai pemegang saham PT Pindad (Persero) telah menunjuk Silmy Karim sebagai Direktur Utama perusahaan yang memperoduksi alat-alat perang tersebut.
Penetapan tersebut resmi setelah diserahkannya Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN siang ini oleh Deputi Usaha Agro dan Industri Strategis, M. Zamkhani kepada Silmy di lantai 13 Kementerian BUMN.
"Porsi Pindad adalah yang digunakan oleh matra darat, angkatan darat, dan kepolisian," kata Silmy saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Senin (22/12/2014).
Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan Silmy bertekad akan menjadi pemasok utama industri pertahanan Indonesia dan mencoba merambah pasar internasional.
Untuk mengembangkan kemampuan, Silmy mengaku juga akan kerja sama dengan beberapa perusahaan produksi alutsista di berbagai negara.
"Misalnya Pindad belum mampu untuk membuat amunisi kaliber besar, kami bisa kerja sama dengan luar negeri seperti joint venture, joint production," tegasnya.
Silmy dalam hal ini ditunjuk menggantikan Sudirman Said yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama perusahaan yang bermarkas di Bandung yang kini menjadi Menteri BUMN.
Silmy sebelumnya pernah menjabat sebagai staf ahli Kepala BKPM saat kepemimpinan Gita Wirjawan. Setelah itu, dirinya melanjutkan karirnya sebagai Juru Bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan. (Yas/Gdn)
Menteri BUMN Tunjuk Silmy Karim Jadi Bos PT Pindad
Silmy sebelumnya pernah menjabat sebagai staf ahli Kepala BKPM saat kepemimpinan Gita Wirjawan.
Advertisement