Liputan6.com, Jakarta - Energi nuklir diperkirakan menjadi masa depan Indonesia, lantaran dari sekian banyak energi yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan.
Pengamat ketenaga listrikan yang juga menjadi Guru Besar Universitas Indonesia, Iwa Garniwa mengatakan, Indonesia memang memiliki beragam sumber energi listrik, namun tak dapat optimal untuk memenuhi kebutuhan energi ke depan.
"Kita lihat energi fosil seperti batu bara minyak dan gas, reneubel, dan alternatif seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)," kata Iwa, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Iwa menyebutkan, cadangan energi fosil Indonesia kian hari makin menipis, seperti minyak, cadangannya hanya 0,5 persen dari cadangan dunia, gas hanya sekitar 1,4 persen dari cadangan dunia dan batu bara 3,1 persen. Sumber energi tersebut diperkirakan tak mampu memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
"Kalau energi lain saat ini masih mampu tapi ke depan kandungan minyak terbukti hanya 0,5 persen. Potensi kita rendah," ungkap Iwa.
Baca Juga
Sedangkan potensi energi terbarukan, Iwa akui potensi energi besar namun kapasitasnya produksinya ini masih kecil. Untuk membangun energi terbarukan juga tidak mudah dan murah.
Advertisement
Potensi tersebut tetap tidak dapat mencukupi kebutuhan energi yang terus meningkat, sehingga perlu adanya pasokan energi listrik yang stabil untuk memenuhi kebutuhan yaitu dengan membangun PLTN.
"Geothermal paling 10 ribu MW, air memang besar tapi tidak semua air bisa dimanfaatkan, solar sel kecil dan mahal, jadi lalu apa yang akan mendukung ke depan ya nuklir," pungkasnya. (Pew/Ahm)