Liputan6.com, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi bekerja keras untuk mengeluarkan rekomendasi terkait keberadaan Pertamina Trading Energy Limited (Petral).
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri mengatakan, akan tetap memenuhi target rekomendasi yang akan dikeluarkan pada akhir tahun 2014.
"Masalah janji sebetulnya kami janjikan tahun ini juga, salah janji tapi tidak apa-apa kami harus komit. Kami masih berupaya menyampaikan rekomendasi kedua tentang status Petral," kata Faisal, di Jakarta, Kamis (24/12/2014).
Faisal mengungkapkan, saat ini timnya sedang bekerja keras untuk memenuhi target tersebut. Namun, ia belum bisa menyebutkan kemajuan yang didapat.
"Tidak bisa dilaporkan terlebih dahulu, diskusi belum selesai. Saya ajak teman-teman lembur 1X24 jam. Supaya bisa memenuhi target kita menyampaikan rekomendasi kedua sebelum akhir tahun," tuturnya.
Menurut Faisal, Tim Reformasi ingin memanfaatkan momen perbaikan tata kelola setelah mengeluarkan rekomendasi pertama dengan menghentikan impor RON 88 yang dikenal dengan premium selang beberapa waktu akan mengeluarkan rekomendasi kedua.
"Kami menantang diri sendiri mana ada tim sok tau menargetkan, menurut kami ini momenya baik, sangat menentukan bagi terjadinya perubahan yang terus menerus," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Nasib Petral Ditentukan Dalam Waktu Dekat
Tim Reformasi Tata Kelola Migas segera mengeluarkan rekomendasi terkait keberadaan Petral pada akhir tahun ini.
Advertisement