Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi insiden di dunia penerbangan nasional terjadi di Indonesia. Kali ini menimpa maskapai AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 dengan rute Surabaya-Singapura yang telah hilang kontak seusai lepas landas dari Bandara Djuanda, Surabaya.
Menilik dari data dan sejarahnya, AirAsia telah resmi beroperasi di Indonesia sejak 2004. Tepatnya, maskapai ini telah 10 tahun berupaya ikut mencicipi pasar penerbangan nasional.
Pada Senin (8/12/2014) lalu, manajemen sempat merayakan 10 tahun keberadaan AirAsia di Indonesia dengan menggelar beragam kegiatan yang dikemas dalam satu rangkaian yang bertajuk ‘Ten Awesome Years’.
Advertisement
"AirAsia Indonesia telah membuktikan kiprahnya dalam memberikan alternatif penerbangan hemat yang menyenangkan dan memudahkan penumpang dengan tetap berkomitmen terhadap faktor keselamatan dan keamanan. Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah perusahaan khususnya maskapai penerbangan dalam melayani kebutuhan transportasi udara berkualitas kepada masyarakat," ujar Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko dalam keterangan pers saat itu.
Mengacu pada penelusuran Liputan6.com, selama satu dekade beroperasi di Indonesia, kinerja AirAsia belum mengalami insiden besar di Indonesia. Bahkan tercatat, ini baru pertamakalinya pesawat miliknya hilang di wilayah terbang Indonesia.
Hilangnya pesawat ini dibenarkan manajmen. "Benar pesawat kami jurusan Surabaya Singapura dikabarkan hilang kontak," ungkap Corporate Communication Manager Air Asia Audrey Progastama Petriny kepada Liputan6.com.
Pesawat yang berangkat pukul 05.20 WIB dari Bandara Juanda itu dikabarkan berpenumpang 130 dewasa, 24 anak dan 1 bayi.
Pesawat tersebut diduga hilang kontak sekitar pukul 07.00 WIB. "Untuk lebih jelasnya nanti kami akan jumpa pers," ujar Audrey.(Nrm)
Â