Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk memperbaiki manajemen beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait industri pertahanan Indonesia.
Saat ini setidaknya ada tiga perusahaan BUMN yang paling strategis untuk memproduksi beraneka macam alat-alat pertahanan, yaitu PT PAL (Persero), PT Pindad (Persero) dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Baca Juga
"Kemandirian industri pertahanan itu harus dikaitkan dengan perbaikan manajemen BUMN. BUMN strategis di industri pertahanan itu harus mulai kita perbaiki total‎," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (30/12/2014).
Advertisement
Jokowi berharap, ada perbaikan manajemen maka akan meningkatkan produksi dan kualitas produk dalam negeri agar mampu bersaing dengan industri pertahanan luar negeri.
Ke depan, industri pertahanan Indonesia dapat bermitra dengan beberapa negara seperti Korea Selatan, Eropa Barat dan Amerika Serikat untuk melakukan transfer tekhnologi.
‎
"Oleh karena itu rencana strategis pengembangan industri pertahanan itu harus jangka panjang, bicaranya jangan hanya setaun dua taun‎," kata Jokowi.
Mengenai kualitas produk, Jokowi juga meminta kepada industri pertahanan dalam negeri untuk juga merambah pasar-pasar non pertahanan yang memungkinkan untuk diproduksi.
‎
"Misalnya komponen Anoa dari Pindad juga bisa dipakai untuk komponen truk komersial, misal produksi kapal perang bisa dipakai untuk kapal niaga maupun kapal nelayan, kemudian CN295 produksi juga harus bisa masuk ke industri pertahanan sipil," pungkasnya. (Yas/Ahm)