Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi minyak Indonesia hanya mencapai 97 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) pada 2014.
Kepala Humas SKK Migas, Rudianto Rimbono mengungkapkan, lifting minyak tahun ini sebesar 794 ribu barel per hari (bph), sementara target APBN-P 2014 sebesar 818 ribu bph.
"Pada 2014, produksi minyak mencapai 97 persen dari target APBN-P," kata Rudi, di Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Rudi mengungkapkan, pendapatan negara dari minyak sebesar US$ 28,874 miliar dari realisasi lifting minyak tersebut. Sedangkan lifting gas 2014 mencapai 1.218 MBOEPD dengan penerimaan US$Â 23,803 milar.
"Untuk gasnya kira-kira 100 persen dari target APBN-P, untuk penerimaan negara ada sekitar US$ 28 miliar," ungkapnya.
Target produksi minyak tersebut juga tidak tercapai pada 2013. Dalam APBN-P 2013 menargetkan lifting minyak sebesar 840 ribu bph dan lifting gas sebesar 7.175 juta British thermal unit per hari (MMBTUD).
Sedangkan outlook lifting sampai akhir tahun 2013 adalah sebesar 826.000 BOPD atau 98 persen dari target APBN-P untuk minyak dan 6.981 MMBTUD 97 persen dari target APBN-P untuk gas. (Pew/Ahm)