Sukses

Kaji Petral 1,5 Bulan, Ini Temuan Tim Reformasi Migas

Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi belum memperoleh data pemasok akhir minyak mentah maupun BBM ke Petral.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (migas) telah melakukan kajian tentang status Pertamina Trading Energy Limited (Petral). Dari kajian yang dilakukan selama 1,5 bulan tersebut tim reformasi migas mendapat beberapa temuan.

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, Faisal Basri menyebutkan, beberapa temuan dari Petral yaitu mata rantai pengadaan tidak mengalami perbaikan berarti, walaupun disebut pengadaan minyak lewat perusahaan minyak nasional negara lain, namun  pemenang tender kerap sebagai perantara saja.

"Itu dilakukan ada persetujuan direksi No RRD-54/C0000/2012-SO pada 4 Juni 2014," kata Faisal, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa (30/12/2014).

Faisal mengungkapkan, tidak semua perusahaan minyak nasional negara lain yang minyaknya dibeli Petral menjadi produsen minyak atau memiliki ladang minyak.

"Pelaku minyak berpendapat spesifikasi minyak mentah dan BBM yang ditenderkan petral tidak lazim, proses tender berbelit," ungkapnya.

Hingga rekomendasi ini disusun, menurut Faisal, Tim Reformasi Migas belum memperoleh data pemasok akhir minyak mentah maupun BBM ke Petral. Data yang diperoleh dari Petral masih sebatas pemenang tender resmi yang mensyaratkan perusahaan minyak nasional.

"Tim menemukan cukup banyak indikasi adanya kekuatan tersembunyi yang terlibat dalam proses tender oleh Petral," pungkasnya. (Pew/Ahm)