Sukses

Pemerintah Harus Beri Pemahaman Soal Penurunan Harga Premium

Penurunan harga minyak dunia saat ini memang membawa keuntungan bagi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah secara resmi telah menetapkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar yang akan berlaku mulai 1 Januari 2015 pukul 00.00. Pada harga baru ini, kedua jenis BBM mengalami penurunan karena berpatokan pada penurunan harga minyak dunia belakangan ini.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi Aviliani mengatakan bahwa meski saat ini harganya mengalami penurunan, namun pemerintah tetap memberikan pemahaman bahwa harga tersebut bisa sewaktu-waktu naik kembali.

"Kalau sudah tanpa subsidi sudah bagus, tetapi harga minyak dunia kan berubah-ubah, sehingga masyarakat jangan kaget ketika harga minyak tinggi harga BBM juga tinggi," ujarnya di Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Menurutnya, penurunan harga minyak dunia saat ini memang membawa keuntungan bagi Indonesia. Namun hal tersebut tidak berlangsung selamanya, sehingga harus ada antisipasi dari pemerintah.

"Sekarang kan harganya memang lagi turun, tetapi dia akan kembali pada harga normal. Sekarang kan harga yang tidak normal, kita sedang diuntungkan saja karena perang antara AS dengan Arab, tetapi nanti ada saatnya akan kembali pada harga US$ 95-US$ 100," lanjutnya.

Aviliani menilai, jika kedepannya pemerintah tetap ingin memberikan subsidi, maka harus ditentukan pada tingkat harga minyak dunia berapa BBM tersebut harus disubsidi.

"Ini bukan soal turunnya harga saja tetapi bahwa turunnya harga ini karena mengikuti harga dunia. Makanya harus dari sekarang tentukan ketika harga berapa subsidi itu harus diberikan kepada orang," tandasnya.

Seperti diketahui, mulai 1 Januari 2015 pukul 00.00, harga premiun dipatok sebesar Rp 7.600 per liter tanpa subsidi dari sebelumnya Rp 8.500. Sedangkan harga solar Rp 7.250 dengan subsidi Rp 1.000 per liter. (Dny/Gdn)