Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 27,73 juta orang pada September 2014. Dari jumlah penduduk tersebut sebagian besar ada di lima wilayah.
Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, wilayah yang penduduk miskin terbanyak jika dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk adalah Maluku dan Papua sebesar 1,481 juta atau 21,86 persen.
Kedua Bali, NTB dan NTT dengan jumlah sekitar 2 juta penduduk atau 14,35 persen. Ketiga, Sumatera ada sekitar 6 juta penduduk atau 11,11 persen.
Advertisement
"Sulawesi sebanyak 2,054 juta atau 11,07 persen, Jawa 10,52 persen, dan terendah Kalimantan 6,34 persen," kata Suryamin, di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (2/1/2014).
Menurut Suryamin, pengukuran penduduk miskin dilakukan dua kali dalam setahun yaitu Maret dan September. Pada September 2014, jumlah penduduk miskin ada 27,73 juta orang dari periode dari Maret 28,28 juta orang. Angka itu menurun sekitar 11,25 persen.
"Dibandingkan September tahun lalu terjadi penurunan 11,64 persen atau 28,6 juta orang. Selama setahun 1 juta orang miskin menurun. Ini september belum kena kenaikan BBM masih normal," paparnya.
Ia menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan penduduk miskin, pada Maret ke September laju inflasi rendah 2,26 persen, upah nominal buruh tani September naik 1,60 persen dibanding maret 2014 dari Rp 44.833 ke Rp 44.125.
Selama periode Maret 2014 ke September, harga eceran beberapa komoditas terjadi penurunan seperti beras 1,13 persen, gula pasir 2,63 persen, cabai rawit 50,13 persen dan cabai merah 15,71 persen. (Pew/Ahm)