Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai sampai saat ini PT Freeport Indonesia belum menunjukkan keseriusan dalam membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).
Dirjen Minerba Kementerian ESDM R. Sukhyar mengatakan, hal tersebut terbukti belum adanya kemajuan pembangunan smelter. "Sampai saat ini tidak ada kemajuan dari Freeport baik dari sisi lokasi maupun pengadaan lahan," kata Sukhyar di kantor Ditjen Minerba, Jakarta, Selasa (6/1/2014).
Sukhyar mengungkapkan, yang dilakukan Freeport dalam proyek smelter baru pemberian uang jaminan kesungguhan pembangunan smelter sebesar US$ 115 juta.
"Mulai tahun lalu, kita bahas amandemen masih proses. Kalau ditanya kemajuan, belum ada kemajuan kecuali dana kesungguhan US$ 115 juta," ungkapnya.
Namun hal tersebut berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto yang mengaku sedang mengincar lahan milik perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun smelter di Gresik Jawa Timur.
Rozik menambahkan, lahan yang akan dijadikan smelter tersebut milik anak usaha PT Semen Indonesia yaitu PT Petrokimia Gresik.
"Kalau jadi di lahan Petro benar demikian, karena deal-nya dengan BUMN," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Freeport Masih Tak Serius Bangun Smelter di RI
PT Freeport Indonesia belum menunjukkan keseriusan dalam membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).
Advertisement