Sukses

ICW: Meski Turun, Harga Premium & Solar Masih Kemahalan

ICW mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM) RON 88 berpotensi masih mahal meski pun telah diturunkan.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM) RON 88 atau premium turun menjadi Rp 7.600 pada 1 Januari 2015 berpotensi masih mahal dari harga keekonomian. Lantaran berdasarkan perhitungan ICW harga keekonomian premium hanya Rp 7.013,67 per liter.

Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW, Firdaus Ilyas mengatakan, harga premium pada Januari masih lebih mahal Rp 586,33 per liter. "Jika mengacu perhitungan ICW penerapan BBM (premium) lebih mahal," kata dia, Jakarta, Selasa (6/1/2015).

Dia juga mengatakan, patokan harga BBM solar Januari 2015 adalah Rp 6.607,53 per liter. Jadi, menurut Firdaus, beban subsidi BBM solar yang ditanggung oleh pemerintah bukan Rp 1.000 per liter melainkan Rp 303,18 per liter.

Adapun perhitungannya, harga BBM solar Rp 7.250 dikurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Demikian juga dengan harga elpiji 12 Kg. ICW menilai ada potensi pemahalan tabung elpiji subsidi 12 Kg.

"Perkiraan harga keekonomian elpiji 12 kg pada Januari 2015 sebesar Rp 9.508 per kg sehingga terjadi potensi pemahalan harga tabung 12 kg sebesar Rp 1.717 per kg atau Rp 20.600 per tabung," lanjutnya.

Dia mengungkapkan, secara keseluruhan maka total pemahalan terkait BBM jenis premium, solar, dan elpiji 12 kg untuk Januari masing-masing Rp 1,44 triliun, solar Rp 909,9 miliar, dan Rp 128,8 miliar. "Jadi totalnya Rp 2,479 triliun untuk Januari 2015," tandas dia. (Amd/Ahm)