Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengklaim bahwa fluktuasi harga bahan kebutuhan pokok sepanjang 2014 menjadi yang paling baik sejak 2010.
"Untuk masalah stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok, 2014 itu menjadi yang paling baik sejak 2010 dengan koefisien variasi sebesar 2,7 persen, kecuali komoditas cabai," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).
Sedangkan untuk 2015, Kemendag menargetkan koefisien variasi harga bahan kebutuhan pokok akan terjaga pada kisaran 3,5 persen.
Menurut Rachmat Gobel, ada beberapa faktor yang akan menjaga tingkat kestabilan harga bahan kebutuhan pada tahun ini seperti pasokan pangan diperkirakan akan cukup baik sepanjang tahun serta rencana Kementerian Pertanian yang akan meningkatkan produksi hasil pertanian dan peternakan sehingga komoditas seperti jagung, beras, daging sapi, daging ayam dan telur ayam bisa dipenuhi dari dalam negeri.
"Memang ada peluang terjadinya El Nino lemah pada Januari 2015, tapi tidak berikan dampak yang besar pada cuaca di Indonesia. Tapi Upaya stabilisasi harga akan dilakukan melalui monitoring harga berkala, intervensi harga, mengelola impor pangan, menjaga pasokan dan distribusi bahan pangan pokok," kata dia
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina. Meski koefisiensi variasi yang berkisar antara 5 persen hingga 9 persen sudah termasuk normal, namun Kemendag tetap berupaya agar tingkat koefisiensi tersebut berada di bawah 5 persen.
"Kami targetkan 3,5 persen saja untuk koefisien variasi. Jadi koefisien variasi itu adalah fluktuasi harga dibandingkan dengan harga rata-rata nasional," tandas Srie. (Dny/Gdn)
Kemendag Klaim Fluktuasi Harga di 2014 Tak Tinggi
Di 2015, Kemendag menargetkan koefisien variasi harga bahan kebutuhan pokok akan terjaga pada kisaran 3,5 persen.
Advertisement