Sukses

Ini Strategi Kemendag untuk Tekan Impor

Departemen Perdagangan menargetkan beberapa sektor industri untuk dikembangkan di dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagahttp://bisnis.liputan6.com/read/2156894/sepanjang-2014-ri-impor-53139-ton-daging-sapi-dari-australiangan (Kemendag) memiliki strategi khusus untuk menekan impor pada tahun ini. Salah satunya yaitu dengan mendorong produksi barang-barang yang dibutuhkan di dalam negeri.

"Jadi subsititusi impor itu strategi Kemendag bagaimana ke depan, barang yang biasa kita impor, katakan barang konsumsi, maupun barang baku, penolong dan bahan modal, ya kita produksi di dalam negeri. Paling tidak, devisa kita kan hemat," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Partogi Pangaribuan, di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).

Cara kedua, yaitu dengan mendorong terciptanya sektor industri di hulu sehingga bahan baku yang dihasilkan di Indonesia tidak diolah di negara lain.

"Ketiga, kita tidak tergantung dengan bahan baku impor. Memang bertahap. Tapi paling tidak tentu BKPM juga akan selektif dalam memberikan izin investasi ke depan," lanjutnya.

Partogi mengatakan, program-program ini rencanakan akan mulai digalakkan pada tahun ini. Pihaknya juga telah mengandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memuluskan langkah tersebut.

"Tahun ini sudah mulai, kita sudah berulangkali rapat dengan BKPM. Itu sudah menjadi catatan BKPM juga dan jadi fokus mereka," kata dia.

Dia menjelaskan, ada beberapa sektor industri yang telah dibidik untuk dikembangkan di dalam negeri. Dengan demikian diharapkan Indonesia tidak lagi tergantung pada barang impor dari sektor industri tersebut.

"Banyak sekali bahan baku itu, katakan plastik, walaupun kita punya di sini, tapi belum sepenuhnya cukup. Kemudian barang-barang chemical juga, kemudian mesin, itu kita harus buat besar disini. Tapi tentu bertahap," tandasnya. (Dny/Gdn)