Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, menawarkan tempat pembuangan akhir (TPA) Supit Urang ke investor. Di tempat pembuangan sampah tersebut memiliki potensi gas metan yang cukup besar dan bisa dijadikan sebagai energi alternatif.
Â
"Sudah beberapa investor yang menyatakan berminat untuk mengelola TPA Supit Urang. Salah satu investor yang tertarik masuk itu dari Jakarta," kata Walikota Malang, M Anton, Rabu (7/1/2015).
Â
Pemkot Malang saat ini masih melakukan feasibility Study (FS) untuk mengetahui potensi gas metan yang dihasilkan TPA Supit Urang. Setiap harinya ada sebanyak 420 ton sampah yang masuk ke TPA seluas 32 hektar tersebut.
Â
Pemkot Malang sendiri sejauh ini sudah memanfaatkan gas metan di TPA Supit Urang untuk energy alternatif bagi masyarakat sekitar. Sampai saat ini sudah ada 420 kepala keluarga (KK) yang menggunakan gas metan dari TPA itu sebagai energi alternatif.
Â
"Investor yang mau masuk dan mengelola TPA Supit Urang, bisa memanfaatkannya untuk pengisian baterai atau energi alternatif lainnya," tandas Anton.
Â
Pemkot Malang sebenarnya menginginkan membentuk kampung mandiri energi. Yaitu masyarakat sekitar TPA Supit Urang yang menggunakan gas metan dari sampah itu untuk memenuhi kebutuhan energinya sehari – hari.
Â
"Sehingga TPA tidak hanya menjadi tempat pembuangan sampah saja, tapi bisa bermanfaat secara ekonomi dan bisa menjadi kawasan mandiri energi," kata Anton. (Zainul A/Ahm)
Pemkot Malang Tawarkan TPA Supit Urang ke Investor
Tempat pembuangan sampah tersebut memiliki potensi gas metan yang cukup besar, dan bisa dijadikan sebagai energi alternatif.
Advertisement