Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan melakukan pemotongan setoran dividen perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN‎) sekitar Rp 9 triliun di tahun 2015. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan, sektor yang paling besar mendapat pemotongan dividen adalah perbankan.
"Salah satunya perbankan, cukup lumayan, setelah itu asuransi, kemudian BUMN karya karena kami mau dorong sektor infrastruktur," kata Rini di Istana Kepresidenan, Rabu (7/1/2015).
Hanya saja Rini masih belum bisa mengungkapkan berapa total pemotongan dividen di sektor perbankan yang dipotong tersebut. Sebelumnya, Pemerintah dan DPR sepakat mematok target dividen BUMN di RAPBN 2015 menjadi Rp 43,73 triliun.
Tidak hanya itu, salah satu sektor yang juga akan dipotong dividennya adalah sektor energi, seperti salah satunya PT Pertamina (Persero).
"Di Pertamina juga karena kami mau Pertamina makin dorong usaha mereka termasuk di kilang dan tangki-tangki penyimpanan‎," kata Rini.
Sebelumnya, pemerintah berencana memangkas setoran dividen dari perusahaan BUMN pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan mengurangi dividen perusahaan pelat merah sekitar Rp 9 triliun.
Saat ditanyakan mengenai porsi pemotongan dividen BUMN untuk PT Pertamina (Persero) sekitar Rp 4 triliun, Bambang menjawab singkat. "Saya tidak tahu angkanya. Menteri BUMN yang hafal," tegas dia. (Yas/Gdn)
Bank BUMN Paling Banyak Dipotong Dividennya
Salah satu sektor yang juga akan dipotong dividennya adalah sektor energi, seperti salah satunya PT Pertamina
Advertisement