Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya kritik kepada media khususnya media televisi Indonesia terkait pemberitaan hilangnya AirAsia QZ8501, dinilai tak hanya menjadi momentum perbaikan kualitas pemberitaan di Indonesia tetapi juga bisa meningkatkan kualitas industri penerbangan di Indonesia.
Direktur Pemberitaan Metro TV, Tommy Suryopratomo, dalam diskusi di Gedung Dewan Pers, mengatakan bukan hanya masalah pemberitaan saja yang harus diperbaiki tetapi industri penerbangan harus semakin baik.
"Kejadian AirAsia seharusnya bisa menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola industri penerbangan. Meski demikian, masih banyak hal jurnalistik yang perlu diperbaiki, khususnya dalam pemberitaan," ujar Tommy, di Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Tommy mengatakan, pemberitaan media massa terkait AirAsia seharusnya dijadikan suatu momentum bagi pemerintah, dan lembaga terkait, agar lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan bagi para penumpang.
"Dengan pemberitaan ini, tidak hanya masyarakat, tapi kalangan pemerintah juga menyadari kondisi kelayakan penerbangan di Indonesia," jelasnya.
Dirinya pun berharap dengan hadirnya Menteri Ignasius Jonan, bisa menjadi harapan besar bagi perubahan di sektor penerbangan di Indonesia.
"Kita bisa menaruh harapan besar kepada Jonan. Dengan pengalaman besar ketika membenahi kereta api. Dia bisa membenahinya," jelasnya. (Putu Merta/Gdn)
Kasus AirAsia Harus Jadi Momentum Perbaikan Industri Penerbangan
Kejadian AirAsia seharusnya bisa menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola industri penerbangan.
Advertisement