Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan investasi melambat di Indonesia bagian timur disebabkan oleh minimnya minat investor swasta untuk menanamkan modal di kawasan tersebut.
Ketua Pokja Kawasan Timur Indonesia (KTI) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Ikhwanudin Mawardi mengatakan, hingga saat ini sebagian besar investasi yang ada di kawasan Indonesia timur berasal dari pemerintah.
"80 persen investasi di timur itu berasal dari pemerintah," ujar Ikhwanudin, di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Untuk mengatasi pertumbuhan investasi melambat tersebut yaitu dengan mempercepat proses perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Makanya Pak Jokowi bilang kalau birokrasi dipermudah, perizinan di permudah," lanjut dia.
Dengan kemudahan perizinan ini juga diharapkan proses investasi yang sudah berjalan dan masih terhambat tetap visible untuk diselesaikan.
"Sekarang ini bagaimana simplikasi, jadi untuk apa dipersulit kalau dipermudah bisa, jangan sampai perizinannya terlambat, karena jika 2 tahun masih visible tapi karena keterlambatan izin pembangunan itu tidak visible," tandasnya. (Dny/Ahm)
80% Investasi di Kawasan Timur Berasal dari Pemerintah
Pemerintah akan menggenjot investasi di kawasan Indonesia timur mengingat minimnya minat investor swasta untuk menanamkan modalnya.
Advertisement