Liputan6.com, Jakarta - Penawaran surat utang negara (SUN)/obligasi pemerintah Indonesia berdenominasi dolar mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) yang mencapai US$ 19,3 miliar atau sebesar 4,8 kali.
Pemerintah Indonesia menawarkan SUN sebesar US$ 4 miliar yang merupakan bagian dari program global medium term notes Indonesia sebesar US$ 30 miliar.
Pemerintah Indonesia menawarkan SUN sebesar US$ 4 miliar dengan dua seri. Pertama, seri RI0125 sebesar US$ 2 miliar bertenor 10 tahun. Tingkat kupon bunga yang ditawarkan 4,125 persen. Yield sebesar 4,2 persen dan harga 99,39 persen.
Advertisement
SUN ini memiliki jatuh tempo pada 15 Januari 2025, yang diterbitkan pada 15 Januari 2015. Kedua, seri RI0145 sebesar US$ 2 miliar bertenor 30 tahun. Tingkat kupon bunga yang ditawarkan sebesar 5,125 persen. Yield obligasi tersebut sekitar 5,2 persen dan harga 98,86 persen. Jatuh tempo obligasi tersebut pada 15 Januari 2045.
Berdasarkan keterangan yang diterbitkan, Jumat (9/1/2015), total penawaran SUN yang masuk untuk seri RI0125 dan RI0145 sebesar US$ 19,3 miliar, dan itu merupakan penawaran terbesar yang pernah dicapai pemerintah untuk transaksi penjualan SUN dalam valuta asing berdenominasi dolar.
Pendistribusian SUN untuk seri RI0125 sebesar 48 persen untuk investor Amerika Serikat (AS), sekitar 24 persen untuk investor Eropa, 15 persen untuk investor Asia, dan 13 persen untuk investor di Indonesia.
Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada asset management sebesar 73 persen, bank sebesar 14 persen, asuransi atau dana pensiun sebesar 9 persen, private bank sebesar 2 persen, dan sovereign wealth funds sebesar 2 persen.
Untuk distribusi SUN seri RI0145 sebesar 53 persen untuk investor Amerika Serikat (AS), 23 persen untuk investor Eropa, 20 persen untuk investor Asia, dan 4 persen untuk investor di Indonesia.
Berdasarkan jenis investor, SUN itu ditawarkan kepada asset management sebesar 75 persen, bank sebesar 8 persen, asuransi dan dana pensiun sebesar 13 persen, private bank sebesar 2 persen, dan sovereign wealth funds sebesar 2 persen.
Saat menawarkan SUN tersebut, yang bertindak sebagai joint lead manager dan joint bookrunners antara lain Citigroup, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, dan Standar Chartered Bank.
Sementara yang bertindak sebagai co-managers antara lain PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Republik Indonesia memperoleh rating BBB- dengan outlook stabil dari Fitch, lalu BB+ dari lembaga pemeringkat S&P, dan Baa dengan outlook stabil dari Moody's. (Fik/Ahm)