Sukses

Harga Bawang Merah Melonjak

Cuaca buruk ditambah masa panen belum tiba membuat pasokan bawang merah turun sehingga mendongkrak harganya di pasar tradisional, Semarang.

Liputan6.com, Jakarta - Harga cabai masih tinggi kini diikuti harga bawang. Harga bawang merah di Semarang, Jawa Tengah pelan-pelan mulai beranjak naik. Meski pun naik Rp 4 ribu/kilogram (Kg), namun hal ini dipandang belum mencapai puncak.

Kenaikan harga bawang merah terjadi dalam sepekan di pasar Bangetayu, Semarang. Harga bawang merah sempat sentuh Rp 7.000 per Kg kini menjadi Rp 11.000 per Kg.

Menurut Dwiyanti, salah satu pedagang di pasar Bangetayu, lonjakan harga disebabkan cuaca yang buruk sehingga hasil panen petani bawang merah menurun, baik kualitas maupun kuantitas. Hal itu diperburuk dengan situasi para petani bawang merah di Brebes belum memasuki masa panen.

"Memang kecenderungannya harga bawang merah naik. Karena cuaca buruk sehingga panen petani tidak banyak, terlebih di Brebes yang biasanya kami mendapat pasokan kini juga belum panen. Makanya, harganya jadi melonjak," kata Dwiyanti, Senin (12/1/2015).

Sementara itu Muhari, pedagang di Pasar Johar Semarang menyebutkan pasokan dari petani memang turun. Biasanya ia mendapat pasokan hingga 10 ton, saat ini hanya mendapatkan 4-5 ton saja. Pasokan bawang lima ton tidak mencukupi kebutuhan, sebab tidak semuanya laku sebagian yang tidak terbeli konsumen tentu akan membusuk dan harus dibuang maka persediaan pun semakin menipis.

"Setiap tahun memang seperti ini. Untuk menghindari banyaknya bawang merah yang membusuk, biasanya kami menjemur. Dengan dijemur dagangan yang hampir busuk sebagian masih bisa dijual. Kemudian kami sortir, yang telanjur busuk dibuang," kata Muhari.

Muhari menambahkan, harga bawang merah memiliki peluang naik lebih tinggi lagi. Itu terjadi jika curah hujan intensitasnya tinggi.

"Apalagi kalau di daerah pemasok seperti Brebes kena banjir sehingga tanaman terendam. Harganya akan sangat mahal, dan barangnya minim," kata Muhari. (Edhie P/Ahm)