Liputan6.com, Bandung - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya ingin bergerak cepat untuk membangun kemandirian bangsa di industri pertahanan. Salah satu wujud nyata untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menganggarkan Rp 700 miliar untuk perkembangan PT Pindad (Persero) yang merupakan perusahaan pertahanan terbesar di Indonesia.
"Artinya kan, pertama, dengan suntikan seperti itu memberikan dampak apa nantinya, memberikan nilai tambah apa ke negara," kata Jokowi di kantor pusat Pindad, Bandung, Senin (12/1/2015).
Jika dalam waktu satu tahun ke depan Pindad akan melakukan perkembangan yang signifikan, terutama dalam ekspansi pasar dan produksi, pemerintah siap menambah suntikan lagi di tahun berikutnya.
Angka Rp 700 miliar tersebut sudah dituangkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang sudah diserahkan ke DPR RI untuk disahkan.
Dinilainya, pemasaran hasil produksi Pindad yang hanya 5 persen untuk ekspor tersebut masih sangatlah kecil. Tidak hanya itu, Jokowi ingin manajemen perusahaan juga tidak mengandalkan TNI, Polri dan Kementerian Pertehanan dalam melakukan pemasaran produknya.
"Dari 95 persen yang untuk industri dalam negeri tersebut, 20 persennya produk-produk komersial, ini artinya masih banyak peluang yang harus diambil," paparnya.
Seperti diketahui, apa yang dilakukan Jokowi dengan Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN , berbanding terbalik dengan saat pemerintahan SBY dimana tidak mudah pemerintah dalam memberikan PMN ke perusahaan-perusahaan BUMN. (Yas/Gdn)
Jokowi Suntikkan Rp 700 miliar ke PT Pindad
Pemasaran hasil produksi Pindad yang hanya 5 persen untuk ekspor tersebut masih sangatlah kecil.
Advertisement