Sukses

Harga BBM Turun dan Bahan Pokok Tetap, Ini Kata Sofyan Djalil

Pemerintah mengharapkan harga BBM turun juga dapat diikuti dengan turunnya harga bahan pokok.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Sofyan Djalil mengatakan, jika harga bahan pokok tidak turun setelah harga BBM sudah turun, menandakan pasar tidak sehat.

Sofyan mengungkapkan, setelah harga BBM bersubsidi turun, seharusnya diikuti dengan penurunan biaya distribusi yang sangat berpengaruh pada harga bahan pokok.

"Pemerintah yang komando, kalau intinya kalau biaya BBM turun," kata Sofyan, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Menurut Sofyan, seharusnya jika biaya distribusi turun maka harga bahan pokok juga turun. "Harga juga turun, kalau tidak turun itu struktur pasarnya yang tidak sehat," ungkapnya.

Seperti diketahui, pemerintah memberikan sinyal harga BBM bersubsidi kembali turun. Harga BBM bersubsidi diperkirakan turun menjadi Rp 6.400-Rp 6.500.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo. "Harga BBM sebentar lagi juga diumumkan akan turun. Masih belum diputuskan, masih dihitung-hitung berapa harganya. Kemungkinan harga BBM turun lagi Rp 6.400-Rp 6.500," ujar Jokowi.

Ia menegaskan, pemerintah juga bekerja agar harga-harga kembali turun. Harga barang turun tersebut juga dapat menekan inflasi di bawah 5 persen.

Ia mengaku, dirinya mendatangi para pemilik usaha kebutuhan pokok setiap dua minggu sekali. Oleh karena itu ia mengingatkan para pelaku usaha juga turut menekan inflasi.

"Di sini juga ada pemilik-pemilik logistik atau distributor besar, sembako agar harga-harga juga ikut turun apalagi yang hobinya menampung stok. Karena saat ini inflasi akan kita tekan ke bawah 5 persen," pungkas Jokowi. (Pew/Ahm)

Video Terkini