Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan memanfaatkan penurunan harga minyak dunia untuk memperbanyak stok BBM di dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan, dengan penurunan harga ini, pemerintah ingin agar stok BBM Pertamina yang selama ini hanya mencukupi untuk 18 hari bisa ditambah.
"Mulai sekarang kami pikirkan untuk menambah stok nasional. Selama ini kan hanya 18 hari, mungkin dengan harga minyak seperti sekarang kami minta Pertamina supaya mempercepat dan memperkuat cadangan," ujarnya di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (16/1/2015).
Setidaknya, lanjut Sofyan, Pertamina memiliki cadangan minyak yang mencukupi antara 20 hari hingga 25 hari ke depan. Dengan demikian Indonesia akan punya cadangan BBM yang kuat. Namun, hal ini berarti impor BBM akan diperbanyak.
"Dengan harga murah seperti ini, Pertamina mulai menambah stok, mungkin dari 20 hari menjadi 25 hari. Iya salah satunya (memperbesar impor)," kata dia.
Sofyan menyatakan, hal ini adalah salah satu hal yang bisa dilakukan oleh Indonesia untuk memperkuat cadangan bahan bakarnya agar ketika harga minyak dunia kembali meningkat, pemerintah masih bisa mengendalikan harga.
"Kalau Amerika Serikat punya cadangan strategis bahkan minyak yang mentah mereka simpan. Tapi kita dengan harga murah seperti ini. Kemudian distribusi stok harus terdistribusi. Banyak kesiapan untuk perbaikan sistem," tandasnya. (Dny/Gdn)
Harga Minyak Dunia Anjlok, Pemerintah Ingin Perbesar Impor BBM
Pertamina Diminta untuk memiliki cadangan minyak yang mencukupi antara 20 hari hingga 25 hari ke depan.
Advertisement