Sukses

Harga BBM Turun, Pengelola SPBU di Bogor Rugi

Turunnya harga BBM tersebut menjadi angin segar bagi para sopir angkot.

Liputan6.com, Bogor - Para pengelola STasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengeluh paska pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) Subsidi untuk Premium dan Solar. Para Pengelola SPBU mengaku rugi akibat stok BBM yang mereka beli dengan harga lama masih cukup banyak namun sudah harus menjual dengan harga baru.

Humas SPBU 34-16113 di Jalan Cilendek Kota Bogor, Yuli Eliana menjelaskan, perubahan harga premium dan solar menyebabkan terjadi peralihan konsumen dari kedua jenis pembelian BBM tersebut.

”Pembelian sama saja, tapi ada peralihan, tapi yang jelas kami merugi karena stok yang lama dengan harga yang lama dijual dengan harga yang baru,” katanya kepada Liputan6.com, Senin (19/1/2015).

Turunnya harga BBM tersebut menjadi angin segar bagi para sopir angkot.  Satimin, sopir angkutan 02 Jurusan Cisarua-Sukasari mengatakan, meski penurunan harga BBM sudah dimulai hari ini, namun tarif angkutan belum turun.

”Bersyukur harga BBM turun meski tarif angkutan belum turun. Karena kami kan nunggu keputusan dari Organda saja,” jelasnya.

Perlu diketahui, pemerintah menurunkan Harga premium menjadi Rp 6.600 per liter, sedangkan solar menjadi Rp 6.400 per liter.

Selain itu harga gas Elpiji 12 kilogram (kg) juga turun menjadi Rp 129 ribu per tabung dari Rp 134 ribu per tabung.  (Bima Firmansyah/Gdn)

Video Terkini