Sukses

Wapres JK Minta Bunga Rumah Masyarakat Bawah Jadi 5%

Bunga fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan diharapkan dapat turun menjadi lima persen dari 7,25 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta agar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk menurunkan bunga fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Upaya ini dilakukan supaya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa membeli rumah.

"Pak JK mengarahkan mungkin bunganya diturunkan jadi 5 persen, dari 7,25 persen," kata Basuki, di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Bila bunga 7,25 persen, MBR diwajibkan untuk membayar cicilan sebesar Rp 800 ribu tiap bulannya. JK, lanjut Basuki, ingin agar MBR yang berpenghasilan sekitar Rp 4 juta per bulan, hanya membayar cicilan Rp 600-700 ribu per bulan.

"Kalau mau diturunkan lagi misalnya 600-700 ribu berarti bunganya mungkin 5 persen. Subsidi kan sudah turun, jadi subsidi juga diturunkan, itu arahan Pak Wapres. (Kemungkinan penurunan bunga), ini sedang dihitung oleh staf khususnya Pak Wapres dan tadi beliau bilang ini mungkin sekali," ungkap Basuki.

Pemerintah pun akan berkoordinasi pada bank-bank yang bekerja sama sebagai penyalur kredit perumahan dengan skema FLPP tersebut. Koordinasi rencananya dilakukan besok.

"Besok ini diundang lagi dengan Staf Khusus Wapres untuk mengundang bank-bank, seperti BTN, BRI, BNI, ADB, dan lembaga-lembaga lain. Besok diundang untuk memastikan itu, karena minggu ini harus lapor beliau. Supaya beliau (JK) bisa melapor ke Presiden lalu minggu depan dibawa ke sidang kabinet terbatas untuk dicanangkan," tandas Basuki. (Silvanus A/Ahm)