Liputan6.com, Jakarta - Pembahasan lanjutan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 antara pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) dihadiri tujuh menteri ekonomi Kabinet Kerja. Salah satu agenda pokoknya mendiskusikan tambahan anggaran prioritas untuk beberapa Kementerian.
Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (20/1/2015), tujuh menteri ekonomi itu, antara lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Ada pula Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Rencananya dalam rapat kerja lanjutan pembahasan RAPBN-P 2015, akan dihadiri 10 menteri. Namun hanya tujuh menteri yang hadir. Sisanya, Menteri Perhubungan diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Leon Muhammad. Sementara Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman absen dari rapat tersebut.
Turut serta pula beberapa Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir dan manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sekadar informasi, kemarin (19/1/2015), pemerintah dan Banggar DPR telah membahas asumsi makro ekonomi dan pagu anggaran belanja maupun penerimaan negara. (Fik/Gdn)
Tujuh Menteri Ekonomi Jokowi Kumpul di DPR Bahas RAPBN-P 2015
Pemerintah dan Banggar DPR telah membahas asumsi makro ekonomi dan pagu anggaran belanja maupun penerimaan negara.
Advertisement