Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal mengantongi tambahan anggaran sebesar hampir Rp 5 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Alokasi anggaran terbagi dalam tiga program prioritas dalam mendukung ketahanan energi Indonesia.
Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, Kementerian Keuangan akan mengucurkan tambahan anggaran prioritas ke Kementerian ESDM sebesar Rp 4,99 triliun pada tahun ini.
"Tambahan anggaran ini menjadi stimulus bagi kami dalam mendiversifikasi energi. Ada tiga program prioritas yang akan dilakukan tahun ini dengan dana itu," ujar dia saat Rapat Kerja Pembahasan Lanjutan RAPBN 2015 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Program prioritas pertama, kata Sudirman, pengelolaan dan penyediaan minyak dan gas bumi. Meliputi kegiatan konversi minyak tanah ke elpiji subsidi 3 kilogram (kg).
Tahun ini, sambungnya, Kementerian ESDM bakal menggelontorkan 2 juta tabung melon guna menyelesaikan kekurangan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Papua. Aktivitas tersebut membutuhkan anggaran Rp 800 miliar.
"Kegiatan kedua menjalankan pilot project konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk nelayan. Sebanyak 50 ribu paket yang dibagikan dengan nilai anggaran Rp 718,40 miliar," jelas dia.
Kegiatan ketiga, tambah dia, pembangunan sarana BBG untuk transportasi senilai Rp 1,69 triliun. Terdiri dari membangun 6 SPBG Online, 6 SPBG Mother Station, 5 SPBG Daughter Station, 2 Mobile Refueling Unit, 8 Gas Transport Module, 2 SPBG Eco Station dan 4 Jalur Pipa Penyalur.
"Kami juga ingin membangun kilang LNG-LCNG Station (2 paket lahan) senilai Rp 204,59 miliar," ucap Sudirman.
Untuk tambahan anggaran program pengelolaan dan penyediaan minyak dan gas bumi mencapai Rp 3,42 triliun di RAPBN-P 2015. Sementara alokasi APBN lalu Rp 830,58 miliar, sehingga total Rp 4,25 triliun.
Sementara pelaksanaan program kedua, menyangkut ketenagalistrikan dianggarkan tambahan dana Rp 1,3 triliun. Sebelumnya di APBN 2015 diberikan pagu Rp 3,94 triliun, total menjadi Rp 5,24 triliun.
Sudirman merinci, anggaran tambahan prioritas itu bakal digunakan untuk membangun jaringan distribusi, gardu distribusi, penyambungan instalasi listrik gratis untuk nelayan dan rakyat tidak mampu senilai Rp 300 miliar.
"Juga pembangunan PLTD hybrid pada daerah terpencil dan pulau terluar di 47 lokasi dengan total kapasitas 59,35 Mw. Anggaran tambahan dialokasikan Rp 1 triliun," paparnya
Program besar ketiga milik Kementerian ESDM, lanjut Sudirman, pengelolaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi yang dijatah tambahan anggaran Rp 280,88 miliar menjadi Rp 1,30 triliun di RAPBN-P 2015 dari sebelumnya di APBN hanya Rp 1,02 triliun.
Tambahan anggaran ini untuk membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH) 4 unit Rp 83,38 miliar, pembangunan PLT Bayu 2 unit Rp 40 miliar, pembangunan PLTS Terpusat 11 unit Rp 73 miliar, pembangunan biogas komunal pada pesantren 15 unit Rp 22,5 miliar, serta implementasi fuel blending untuk biodiesel dan bioethanol 13 unit di 3 lokasi sebesar Rp 47 miliar.(Fik/Gdn)
Dapat Tambahan Anggaran, Ini Janji Menteri ESDM
Tambahan anggaran program pengelolaan dan penyediaan minyak dan gas bumi mencapai Rp 3,42 triliun di RAPBN-P 2015
Advertisement