Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi penurunan harga minyak dunia, PT Pertamina (Persero) akan mengenjot kegiatan eksplorasi, untuk meningkatkan cadangan minyak dan gas.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, saat harga minyak dunia mengalami penurunan, maka biaya eksplorasi merefleksi hal tersebut. Karena itu, penurunan harga minyak dunia dimanfaatkan oleh Pertamina dengan menggenjot eksplorasi.
"Strategi Pertamina dalam masa seperti ini mengintensifkan eksplorasi karena biaya service turun," kata Ali, Rabu (21/1/2015).
Menurut Ali, hasil kegiatan eksplorasi tidak bisa langsung dinikmati karena merupakan kegiatan jangka panjang. Sehingga apa yang dilakukan saat ini baru bisa dinikmati paling cepat 5 tahun mendatang.
"Eksplorasi kami genjot, karena eksplorasi sekarang akan diproduksi 5 tahun ke depan," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Andang Banchtiar, menurutnya saat kondisi harga minyak dunia turun, kegiatan eksplorasi perlu digalakkan.
Secara teori, eksplorasi saat harga minyak dunia turun, minyaknya bisa diproduksi saat harga naik, hal tersebut tentunya akan menimbulkan keuntungan.
"Eksplorasi digalakkan, insentif dinaikan karena yang melakukan eksplorasi ketika harga minyak turun maka akan menikmati harga minyak naik. Butuh keberanian, hal seperti itu biasanya dilakukan oleh independent di Amerika Serikat," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Harga Minyak Dunia Turun, Ini Sikap Pertamina
Hasil kegiatan eksplorasi tidak bisa langsung dinikmati. Karena itu merupakan kegiatan jangka panjang.
Advertisement