Sukses

Menteri ESDM Klaim Freeport Jadi Korban Aksi "Bersih-bersih"

Kementerian ESDM tengah mengkaji ulang 30 WK blok migas yang telah habis masa kontraknya, termasuk Blok Mahakam.

Liputan6.com,Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pamer pembenahan sektor minyak dan gas (migas) yang sudah dilakukan selama tiga bulan di hadapan para anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR. Mulai dari review wilayah kerja migas sampai ancaman pencabutan izin ekspor PT Freeport Indonesia.
 
"Tiga bulan ini, kita memberi sinyal membersihkan dapur di sektor ini. Ke depan ini sektor migas perlu ditata dengan baik," tegas dia saat Rapat Kerja Pembahasan RAPBN-P 2015 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/1/2015). 
 
Sudirman menyebut, Kementerian ESDM tengah mengkaji ulang 30 WK blok migas yang telah habis masa kontraknya, termasuk Blok Mahakam yang didesak bisa direbut PT Pertamina. "Kita review apakah diteruskan atau tidak, termasuk Mahakam," ujarnya.   
SKK Migas, sambungnya, telah memberhentikan kontrak 41 wilayah kerja migas yang tidak beroperasi atau berproduksi. Selanjutnya, tambah pemerintah sudah mengambil tindakan tegas kepada 3.000 pemilik Izin Usaha Pertambangan bermasalah. 
 
"Termasuk Freeport, jika sampai tenggat waktu tertentu nggak dicapai (progress pembangunan smelter), kita akan cabut izin ekspornya. Inilah yang ditunggu oleh pasar," tegas Sudirman. 
 
Di sisi lain, dia mengatakan, Kementerian ESDM bakal meminta anggaran signifikan pada tahun depan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi di Indonesia. Pihaknya mengaku telah menyusun peta jalan (roadmap) infrastruktur gas alam tersebut. 
 
"Kalau tim sudah cukup kuat, kita akan usulkan bujet yang lebih signifikan di tahun depan dari tambahan anggaran 2015 sekira Rp 5 triliun," imbuhnya. (Fik/Nrm)