Sukses

Genjot Investasi, RI Harus 'Jemput Bola'

"Negara-negara yang berhasil menerapkan strategi jemput bola ini seperti Korea dan Taiwan," tandas Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menggenjot pertumbuhan investasi di dalam negeri, pemerintah dinilai perlu merubah pola kerja dan strategi pemasaran investasi yang selama ini ada dengan menerapkan strategi jemput bola.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, dengan strategi ini, maka investor besar lebih tertarik untuk masuk ke Indonesia.

"Dengan mendatangi korporasi-korporasi besar yang memiliki rencana investasi besar dan mempunyai pengaruh besar dalam kelompok global. Strategi ini sudah sejak lama digunakan oleh Singapura," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Selain itu, dia menilai, Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) selaku instansi pemerintah yang berwenang dalam hal ini juga harus berani menawarkan insentif-insentif investasi kepada korporasi besar asing.

Menurut Suryo, insentif-insentif tersebut bukan hanya sarana dan prasarana investasi seperti kemudahan perizinan, pembebasan lahan, akses transportasi termasuk transportasi publik, ketersediaan tenaga ahli bertaraf internasional dan lain-lain.

"Tetapi juga aspek-aspek sosial yang diperlukan oleh para investor asing seperti rumah sakit dan sekolah yang berkualitas, tempat rekreasi seperti teater, ketersediaan museum dan lain-lain," jelas dia.

Secara keseluruhan, lanjut Suryo, pemerintah perlu terus meningkatkan iklim investasi terutama yang terkait dengan upaya memberikan kepastian hukum serta menghindari adanya kriminalisasi bisnis.

"Ini akan menjadi daya tarik bagi para investor. Negara-negara yang berhasil menerapkan strategi jemput bola ini seperti Irlandi, Korea dan Taiwan," tandasnya. (Dny/Gdn)

Video Terkini