Sukses

Bank Sentral Eropa Gulirkan Stimulus Picu RI Kebanjiran Dana

Stimulus bank sentral Eropa dinilai akan mendorong aliran dana investor asing ke pasar keuangan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan pembelian aset termasuk obligasi senilai 60 miliar Euro setiap bulan. Kebijakan ini dinilai akan menguntungkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia karena banjir aliran dana asing.

"Banyak dana asing masuk, dana ini yang dikuasai spekulator sehingga mereka menggelontorkan dolar AS dan membanjiri Indonesia," ucap Pengamat Valas, Farial Anwar saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (23/1/2015).

Banjir dana asing ini, kata dia, terbukti mampu mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi ke level 5.323,88 atau menguat 70,70 poin sebanyak 1,35 persen. Realisasi ini karena terjadi aksi beli bersih dari investor asing senilai Rp 1,6 triliun.

"Kondisi saat ini lagi bagus, sedang diserbu capital inflow. Investor yang mau masuk ke Indonesia, jual dolar AS ditukar rupiah buat beli saham sehingga IHSG tembus ke level tertinggi," papar dia.

Farial menjelaskan, ketertarikan investor membenamkan modalnya di Indonesia melalui portofolio saham dan Surat Utang Negara (SUN) serta lainnya karena negara ini menawarkan imbal hasil jauh lebih tinggi dibanding negara lain.

"Investor pilih di Indonesia, karena yang bisa dipermainkan itu pasar Indonesia mengingat kebanyakan penanam modal di sini pemain asing, sementara investor dometik biasanya mengekor investor asing," terang dia.

Namun demikian, lanjutnya, Indonesia tetap harus waspada jika suatu saat terjadi pembalikan atau pelarian stimulus. Sebab kondisi tersebut akan memicu kembali gonjang ganjing dan berdampak ke pasar modal dan nilai tukar rupiah.

"Kita nggak akan pernah tahu sampai kapan dana itu di sini, karena asing bebas keluar masuk. Makanya kita harus siap dengan kemungkinan itu," imbuh Farial. (Fik/Ahm)