Sukses

Industri Penerbangan Berkibar, RI Butuh 800 Pilot

Lalu lintas penerbangan Indonesia cukup tinggi namun tidak diikuti dengan peningkatan jumlah sumber daya manusia termasuk pilot dan teknisi.

Liputan6.com, Jakarta - Industri penerbangan nasional termasuk bisnis yang masih seksi di tahun-tahun mendatang, meskipun tercatat penurunan pertumbuhan lalu lintas menjadi 7 persen pada 2014 akibat perlambatan ekonomi Indonesia. Sementara setiap tahun, pertumbuhan trafik penerbangan bisa mencapai 10 persen.

"Trafik tinggi tapi kita kewalahan karena kekurangan sumber daya manusia (SDM)," ungkap Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA), Tengku Burhanudin di Jakarta, Minggu (25/1/2015).

Menurut dia, kebutuhan pilot di Indonesia mencapai 800 pilot setiap tahun, namun yang terpenuhi hanya sekira 400-500 orang per tahun. Lanjutnya, kebutuhan teknisi pesawat mencapai 4.700 orang per tahun, dan hanya sanggup dipenuhi 400 per tahun.

"Jumlah ini pasti nggak cukup, jadi siapa yang mau dulu, akan didahulukan. Padahal ekonomi kita harus tumbuh terus, sehingga arah kebijakan termasuk pemenuhan SDM harus ditinjau kembali," terang Tengku.

Pemerintah, tambah dia, perlu meningkatkan kualitas SDM terutama pada air navigation. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan keterampilan lainnya supaya tidak terjadi kesalahan komunikasi.

Menurut Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio, selama ini Indonesia kekurangan inspektor pesawat. Dalam hal ini, dirinya mengapresiasi langkah Kementerian Perhubungan yang memberikan bekal pelatihan kepada 100 TNI Angkatan Udara untuk menjadi inspektor.

"Supaya dicatat dunia penerbangan dunia yang baik. Jangan cuma yang buruk-buruk saja dicatat, seperti penumpang Lion Air yang keluar karena kepanasan. Itu hal konyol," ucap dia. (Fik/Ahm)

Video Terkini