Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengungkapkan nelayan tanah air saat ini mengalami tekanan yang berat. Lantaran, tangkapan mereka turun karena adanya pencurian ikan atau ilegal fishing.
Dia menambahkan, beban nelayan bertambah karena mahalnya harga jaring. Bahkan, dia bilang harga jaring Indonesia termahal se Asia Tenggara.
Baca Juga
"Harga jaring termahal di Asia Tenggara. Singapura seperempat di Indonesia. Nelayan miskin karena harga jaring termahal Asia Tenggara," kata dia saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Advertisement
Dia mengatakan, harganya mahal jaring karena bahan baku jaring yakni nilon dikenakan bea masuk impor. "Impor jaring itu hanya satu di Cirebon, kena impor tarif. Nilon salah satu produk dilindungi, saya yakin karena ketidaktahuan, banyak hal lain yang harus duduk bersama. kena 12 persen, jadi nelayan bayar 12 persen lebuh mahal," ujar Susi Pudjiastuti.
Dia menyatakan, pihaknya ingin melayangkan protes saat berkecimpung di dunia perikanan. Sayangnya, hal itu tidak berlanjut karena kesibukannya di Susi Air. "Dulu saya ingin ngomong, kesibukan Susi Air jadi terlupakan," tandas dia. (Amd/Ahm)