Sukses

Ini Gambaran Ekonomi RI Saat The Fed Naikkan Suku Bunga

Bank Sentral AS (The Fed) bakal menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Apa dampaknya bagi ekonomi Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) mendorong proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Pengamat lebih rendah dari asumsi pemerintah dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan (2015) sebesar 5,8 persen.

Head Macro Research Asia Standard Chartered Bank, David Mann memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,2 persen.

"AS akan menaikkan suku bunga acuan sekira 25 bps setiap kuartal, sehingga pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,2 persen atau berada di bawah prediksi pemerintah," ujarnya di acara 'Global Research Briefing 2015' di Hotel JW Marriot, Jakarta, Senin (26/1/2015).

Menurut Mann, penyesuaian suku bunga The Fed yang diperkirakan dimulai September 2015, berdampak terhadap surat utang negara (SUN) dan aliran investasi asing (foreign direct investment/FDI).

Imbas kebijakan Bank Sentral AS itu, lanjutnya, akan berpengaruh terhadap kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). "Efek dari kenaikan BI Rate sebesar 50 bps," ucapnya.

Kata Mann, kenaikan suku bunga AS akan memicu pembalikan modal asing ke AS termasuk yang sudah ditanamkan di Indonesia. Namun dampaknya tidak akan terlalu besar seperti kebijakan tapering off pada tahun lalu.

"Efeknya akan lebih pelan walaupun banyak ketidakpastian. Kenaikan suku bunga menyebabkan aliran dana masuk ke AS. Tapi ketika pasar menyadarinya bahwa kenaikannya kecil dan dapat dihadapi, reaksinya nggak akan sama seperti 2013 saat kebijakan tapering off. Tapi market pasti sudah price in kok," cetus dia. (Fik/Ndw)

Video Terkini