Liputan6.com, Cornwall Tiada kesan tanpa kehadiranmu. Itulah ungkapan yang biasa Anda lihat pada undangan pesta ulang tahun yang diberikan teman saat kecil.
Bagi Alex Nash, seorang bocah lima tahun di Cornwall, Inggris, ungkapan tersebut berubah menjadi, tanpa kehadiranmu, tagihan datang menyusul. Bocah lima tahun ini menerima tagihan sebesar 15,95 pound sterling atau Rp 300 ribu lantaran tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun salah satu teman sekolahnya.(kurs: Rp 18.785 per pound sterling)
Nash tidak bisa hadir karena sang orangtua memang sudah mengatur janji dengan kakek dan neneknya. Betapa kagetnya ayah Nash saat melihat tagihan itu di dalam tas sekolah puteranya.
Advertisement
Menurut sang ayah, jumlah uang dalam tagihan itu sama sekali bukan persoalan. Tapi cara mengumpulkan uang dengan licik yang menjadi masalah utama.
Bagaimana kelanjutan kisah tagihan konyol ini? Apakah ayah Alex Nash bersedia membayar? Berikut ulasan singkatnya seperti dikutip dari Oddee.com, BBC.com, dan The Daily Telegraph, Senin (26/1/2015):
Tak Hadiri Pesta, Tagihan Menanti
Terima tagihan karena tak datang ke pesta ulang tahun
Alex Nash, bocah lima tahun asal Inggris menerima undangan ulang tahun dari ibu teman sekelasnya, Julie Lawrence, sebelum natal. Pesta tersebut digelar di tempat bermain ski di Plymouth, Devon.
Namun orangtua Nash sudah terlanjur membuat janji untuk bertemu dengan kakek dan nenek anak tersebut di waktu yang sama. Tentu saja orangtua Nash memilih untuk berlibur bersama keluarga ketimbang menghadiri ulang tahun teman sekelas Nash.
Ternyata ketidakhadirannya berbuntut panjang. Lawrence mengirim tagihan sebesar 15,95 pound sterling atau Rp 300 ribu karena Nash tidak datang ke pesta ulang tahun anaknya.
Dia mengatakan, ketidakhadiran Nash telah merugikan dirinya karena pesta tersebut dipesan untuk melayani seluruh teman anaknya. Dia juga menyalahkan orangtua Nash karena tidak memberi kabar tentang ketidakhadiran puteranya.
Advertisement
Alasan Ditagih
Analisa tagihan
Sebenarnya aksi Lawrence menuntut ganti rugi senilai Rp 300 ribu karena ketidakhadiran Nash bisa dibenarkan. Tapi klaim tersebut harus berdasarkan kontrak yang sudah dibuat sebelumnya.
Kontrak itu harus menyebutkan berbagai ketentuan termasuk denda yang harus ditanggung karena tidak datang ke pesta tersebut. Jika kontrak tersebut tersedia, maka kasus tersebut bisa dibawa ke ranah hukum.
Namun dalam kasus ini, undangan pesta ulang tahun tersebut tentu tak bisa dijadikan sebagai alat untuk menggugat Nash maupun orangtuanya. Jika dipaksakan bahwa kontrak ini langsung diarahkan pada Nash yang baru berusia lima tahun, maka tak masuk akal memasukkannya ke ranah hukum hanya karena dia tak datang ke pesta ulang tahun.
Bahkan orangtua Nash mengatakan, Lawrence sama sekali tidak memberikan informasi tentang denda ketidakhadiran anaknya. Mereka secara tidak sengaja menemukan tagihan dalam amplop coklat di tas anaknya.
Ayah Nash mengatakan, ini merupakan tagihan resmi dengan banyak detil dan bahkan rekening bank Lawrence. Ayah Nash tetap keberatan dengan cara Lawrence menagih uang dari puteranya.
Kecewa
Merasa diperlakukan semena-semena
Orangtua Nash merasa telah diperlakukan secara semena-mena oleh Lawrence. Dia merasa diperlakukan seperti anak kecil yang harus menuruti apapun kata Lawrence.
Berdalih dari kasus tersebut, Lawrence mengatakan semua rincian ada di kartu undangan ulang tahun. Di sana orangtua Nash dapat menemukan cara untuk menghubunginya.
Ayah Nash mengatakan, dia harus berurusan dengan hukum dan beberapa gugatan kecil karena menolak membayar tagihan tersebut. Sementara pihak pemilik gedung tempat pesta dirayakan mengaku tak ikut campur dengan perkara tersebut. (Sis/Nrm)
Advertisement