Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin menunjukan niatnya untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral di Papua.
Untuk itu, dalam waktu dekat Freeport akan melakukan pertemuan dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Papua untuk membicarakan niat tersebut.
"Saya tetap, saya akan jelaskan ke Muspida,"Â kata Maroef saat hadir dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/1/2015).
Maroef mengungkapkan, saat ini Freeport membangun smelter terlebih dahulu di Gresik Jawa Timur, karena untuk mengejar perpanjangan amandeman kontrak pertambangan sehingga izin ekspor konsentrat Freepot tidak jadi dibekukan. Jika dilakukan di Papua terlebih dahulu tentunya akan memakan waktu yang lebih lama.
"Berapa lama kita menunggu kalau bangun di Papua terhenti operasional. Tidak pernah ada, Freeport tidak ingin bangun di Papua," ungkapnya.
Ia menambahkan, meski keuntungan dari pembanguan smelter hanya 5 persen, tetapi Freeport tetap membangunnya. Pasalnya, hal tersebut merupakan bentuk kepatuhan pada peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Komitmen pemerintah kami tetap melakukan ini. Margin 5 persen sebenarnya kecil," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Freeport Niat Bangun Smelter di Papua
Freeport menunjukan niatnya untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral di Papua.
Advertisement