Liputan6.com, New York - Selama ini pemerintah China berambisi untuk mengalahkan dolar Amerika Serikat (AS) dan menjadikan yuan sebagai alat pembayaran transaksi internasional. Tahun ini, yuan berhasil menembus peringkat lima besar sebagai mata uang yang paling sering digunakan sebagai alat pembayaran di pasar internasional.
Mengutip laman CNBC, Rabu (28/1/2015), berdasarkan perusahaan jasa transaksi global, SWIFT, yuan berhasil mengungguli dolar Kanada dan Australia.
Setelah hampir setahun berada di posisi ke-7, yuan akhirnya berhasil naik ke peringkat ke-5 dengan peningkatan tertinggi 2,17 persen. Posisi keempat ditempati yen dengan peningkatan transaksi sebesar 2,69 persen.
Sementara itu, dolar AS, euro, dan pound sterling Inggris masih menempati posisi tiga besar sebagai alat pembayaran dunia.
"Ini merupakan testimoni luar biasa bagi internasionalisasi yuan dan merupakan konfirmasi transisinya dari mata uang `berkembang` ke level `bisnis`," ujar Head of Banking Markets SWIFT, Wim Raymaekers.
Meningkatnya penggunaan yuan sebagai alat transaksi global di dunia dipicu delapan kesepakatan baru dengan Bank Sentral China tahun lalu. Peningkatan peringkan yuan juga sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonominya yang saat ini tengah melemah.
Pembayaran menggunakan yuan di pasar global meningkat 20,3 persen pada Desember dibandingkan setahun lalu pada kurun waktu yang sama. China diprediksi akan memberikan dorongan baru untuk inklusi yuan dalam kajian IMF terbaru. (Sis/Gdn)
5 Mata Uang yang Paling Sering Digunakan di Dunia
Yuan berhasil menembus peringkat lima besar sebagai mata uang yang paling sering digunakan sebagai alat pembayaran di pasar internasional.
Advertisement