Sukses

Nambah Modal, Mandiri Bisa Jadi Bank Terbesar Ketujuh di ASEAN

Kementerian BUMN mengajukan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 5,6 triliun untuk Bank Mandiri.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Pemerintah menganggarkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk 35 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 74,9 triliun dalam RAPBNP 2015.

Dari total PMN tersebut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk‎ menjadi BUMN terbesar yang memperoleh suntikan dana dari pemerintah dengan jumlah Rp 5,6 triliun.

Menteri BUMN, Rini Soemarno dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI mengungkapkan, PMN tersebut diberikan untuk mendukung right issue dalam memperoleh tambahan permodalan perseroan.

"‎Dengan Right Issue itu Bank Mandiri akan mendapatkan tambahan dana sebesar Rp 9,3 triliun, sehingga peringkatnya akan naik menjadi yang ketujuh di ASEAN," kata Rini di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Rini juga menambahkan, Bank Mandiri merupakan salah satu perusahaan keuangan milik peemrintah yang dinilai paling siap untuk menghadapi Masyarakat Ekonomo Asean di akhir 2015 ini.

Di sisi lain, negara-negara ASEAN telah sepakat bahwa masing-masing negara akan mengusulkan bank yang akan dicalonkan menjkadi Qualified ASEAN Bank (QAB).

"Baik dari jumlah modal, prospek usaha maupun fokus usaha, Bank Mandiri merupakan nasional yang paling siap untuk menjadi calon QAB," tegasnya.

Namun, dengan jumlah modal saat ini yaitu Rp 91,74 triliun, belum cukup untuk memenuhi standar kecukupan modal (CAR) pada 2019 yang ditetapkan untuk bank-bank yang beroperasi di ASEAN yaitu sekurang-kurangnya 17,5 persen.

"Bank Mandiri masih perlu diperkuat permodalannya, karena saat ini Bank Mandiri masih berada di peringkat sembilan diantara bank-bank di regional ASEAN," papar Rini.

Untuk itulah, Kementerian BUMN mengajukan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 5,6 triliun untuk Bank Mandiri. (Yas/Gdn)

Video Terkini