Sukses

RI Bidik Produksi Minyak 825 Ribu Barel per Hari di 2015

Pemerintah dan DPR sepakat memasang target produksi minyak tahun 2015 berkisar 810 ribu-825 ribu barel per hari.

Liputan6.com, Jakarta Komisi VII DPR dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sepakat target produksi minyak tahun ini ditargetkan 810 ribu sampai 825 ribu barel per hari (bph).

Dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM yang membahas asumsi makro 2015, Rabu (27/1/2015)  di ruang rapat Komisi VII DPR, Gedung DPR, Jakarta. Awalnya, Kementerian ESDM mengajukan target produksi minyak turun dari 900 ribu bph dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015 menjadi 849 ribu bph dalam RAPBN-P 2015.

Namun dalam pengambilan keputusan tersebut, muncul spekulasi dengan realitas kondisi produksi minyak saat ini u.ntuk mencari jalan keluar Ketua Rapat yang juga menjadi Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika membuka kesempatan setiap fraksi mengusulkan besaran target produksi minyak.

Fraksi PDI-P mengusulkan angka lifting minyak sebesar 830 ribu bph, Partai Golkar 815 ribu bph, Partai Gerindra 815 ribu bph, Partai Demokrat 820 ribu bph, PKS 815 ribu bph, PKB 825 ribu bph, Partai Nasdem 840, Partai Hanura 835 ribu bph, dan PPP 810 ribu bph.

Dari usulan yang dilontarkan seluruh poksi fraksi, Menteri ESDM Sudirman Said menyimpulkan target lifting minyak sebesar 825 ribu bph untuk 2015, kesimpulan tersebut disetujui oleh anggota Komisi VII DPR.

 "Ketika saya cek lifting minyak 825 ribu bph sudah bisa jalan. Kalau lebih tingi dari itu sangat berat. Kami dari pemerintah ajukan lifting 825 ribu bph," ungkap Sudirman dalam rapat tersebut.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menambahkan, dengan harga minyak di bawah US$ 50 per barel membuat perusahaan pencari minyak atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) mengerem kegiatan produksi sehingga mempengaruhi produksi minyak.

"Melihat perkembangan harga minyak di bawah US$ 50 per barel. Beberapa KKKS menyatakan ada beberapa pengeboran dihentikan," tutur Amien

Menurut Amien, dengan penurunan kegiatan produksi tersebut, ada KKKS yang mengusulkan target produksi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja anggaran (Work Plan and Budget/WPnB). Produksi minyak yang realistis saat ini mencapai 810 ribu sampai 825 ribu bph.

"Ada yang usulkan untuk mengkaji ulang. Jadi range lifting minyak yang optimis itu 810-825 ribu bph," tutup Amien. (Pew/Ndw)