Liputan6.com, Jayapura - Bandara Udara Kelas I Khusus Sentani, Papua, tak memiliki fasilitas troli atau kereta roda dorong yang berfungsi untuk mengangkut barang bawaan penumpang. Fasilitas ini sengaja ditarik oleh pihak bandara dalam rangka sosialisasi kepada petugas porter di bandara setempat.
Kepala Bandara Sentani, Herson mengatakan, troli sengaja ditarik di bandara sejak satu bulan lalu. Pihaknya mengaku banyak troli yang sudah rusak. Apalagi saat ini sedang dalam tahapan sosialisi kepada para porter, bahwa fungsi troli adalah untuk barang bawaan penumpang, bukan dimonopoli oleh porter.
“Selama ini banyak penumpang yang mengeluh bahwa troli di bandara dikuasai oleh porter. Ini kan yang tidak benar. Kami berharap setelah sosialisasi tersebut ada pemahaman dari para porter tentang fungsi troli yang sebenarnya,” ucapnya, Kamis (29/1/2015).
Pihaknya juga meminta maaf kepada penumpang, atas ketidaknyamanan ini dan diusahakan secepatnya troli tersebut dapat difungsikan kembali. “Saat ini kami baru memiliki 40 troli dan ke depan akan ada penambahan lagi,” jelasnya.
Salah satu penumpang yang ditemui di Bandara Sentani, Chrsitina Tjoe mengatakan, dirinya sangat menyesalkan jika bandara terbesar di Papua ini, tak menyediakan troli bagi penumpang. Hal tersebut akan merepotkan penumpang jika membawa sejumlah barang bawaan.
“Jika ada troli kan, kami bisa membawa barang bawaan itu di atas troli. Tapi jika tidak ada seperti sekarang ini. Kami kan harus panggil porter untuk angkut barang. Porter yang dibutuhkan juga bukan hanya satu tapi bisa 2-3 orang. Nah berarti kan kami dibebani dengan biaya angkut porter lagi, sekitar Rp 30 ribu hingga 50 ribu per orangnya. Saya berharap semoga pihak bandara segera memperbaiki fasilitas ini,” ucapnya. (Katharina Janur/Gdn)
Dimonopoli Porter, Troli di Bandara Sentani Ditarik
“Selama ini penumpang mengeluh bahwa troli di bandara dikuasai oleh porter. Ini kan yang tidak benar," tutur Kepala Bandara Sentani, Herson.
Advertisement