Sukses

Ini Jalur Kereta Api dan Tol Laut di Papua

Balai Jalan Nasional wilayah X Papua memetakan sejumlah daerah yang memungkinkan untuk pembangunan jalur rel kereta api.

Liputan6.com, Jayapura- Balai Jalan Nasional wilayah X Papua memetakan sejumlah daerah yang memungkinkan untuk pembangunan jalur rel kereta api. Walaupun instansi ini belum diikut sertakan dalam studi kelayakan pembangunan jalur kereta api, namun beberapa daerah dimungkin bisa dibangun jalur tersebut.

Daerah itu di antaranya bagian selatan Papua yang terdiri dari Kabupaten Merauke tembus ke Tanah Merah, Boven Digul, lalu juga ada bagian utara yakni Jayapura-Sarmi atau Jayapura-Mamaeramo Raya.

Kepala Balai Jalan Nasional wilayah X Papua, Thomas Setiabudi Aden mengatakan hampir seluruh kabupaten di wilayah pegunungan tengah sulit untuk dibuka jalur kereta api, sebab tingkat ketinggiannya maksimum.

Untuk membuka akses jalan misalnya syarat ketinggian maksimum 12 persen, namun di wilayah pegunungan tengah mencapai 70 persen, tetapi mau tidak mau, jalur tersebut harus dibuka, untuk membuka keterisolasian masyarakat setempat.

“Daerah Nabire-Paniai yang sudah dibuka dapat dilalui dengan jalur darat untuk bisa tembus ke kabupaten Deiyai dan Dogiyai sekaligus saja, masih sulit untuk dibangunkan rel kereta api. Kalaupun dipaksakan, cost-nya akan tinggi sekali, seperti kereta api Beijing-Tibet, menanjak luar biasa,” ucapnya, (29/1/2015)

Sementara itu untuk wilayah Papua Barat justru dimungkinkan untuk pembangunan rel kereta api, sebab hampir sejumlah ruas jalannya datar, misalnya Fakfak-Bomberay sangat layak untuk dibangun rel ketera api. Dari 13 kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat, hanya ada beberapa daerah di Kabupaten Maybrat yang tak layak untuk pembangunan kereta api.

“Di daerah Maybrat itu hampir sama dengan wilayah pegunungan tengah Papua. Di sana ada sebutan gunung tertinggi yakni Puncak memetik bintang, lalu ada gunung botak, kemudian ada gunung pasir dan beberapa gunung lagi,” paparnya.

2 dari 2 halaman

Tol laut


Tol laut

Untuk pembangunan jalur tol, Balai jalan nasaional setempat mengklaim tanah Papua justru lebih siap dalam pengembangan dan pembangunan tol laut. Bahkan pihaknya berharap pembangunan tol laut bisa mencapai Pelabuhan Depapre yang terletak di Kabupaten Jayapura yang nantinya status pelabuhan itu akan meningkat menjadi pelabuhan internasional.

“Tanah Papua justru lebih siap dengan pembangunan tol laut. Kami telah membangun swator-swator dan jalan menuju kearah pelabuhan. Selain tol laut akan dibangun di Sorong, daerah Nabire-Waropen juga layak untuk dilewati tol laut tersebut hingga kearah Pelabuhan Depapre. Semoga ini dapat terwujud,” harapnya.

Balai jalan nasional berharap pembangunan jalur kereta api dan tol laut di tanah Papua dapat segera terwujud. Salah satunya untuk menekan kemahalan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat setempat.

Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menargetkan pembangunan tol laut dan jalur kereta api dapat diwujudkan di Bumi Cenderwasih. Bahkan pembangunan tol laut akan difokuskan dari wilayah Indonesia Timur, diantaranya Makassar, Maluku dan Biak Numfor.

Salah satu pembangunan tol laut adalah melayani dan mempermudah akses niaga dari negara pasifik bagian selatan ke negara Asia Timur. Rencana pembangunan tol laut akan dimulai 2016 atau 2017.

Sedangkan jalur kereta api di tanah Papua dilakukan untuk membuka keterisolasian dan pemerataan pembangunan di tanah Papua. Pembangunan kereta api di Papua, bukan dilakukan dari tahapan awal, sebab studi kelayakannya telah dilakukan dua tahun lalu, misalnya untuk jalur Sorong-Manokwari.

Bahkan rute jalur ketera api di Papua dan Papua Barat mencapai 400 kilometer (km). Pembangunan jalur kereta api di Papua, juga untuk membangun konektivitas di seluruh Indonesia. (Katharina/Ndw)