Liputan6.com, Jakarta - Kinerja PT Bank Danamon Tbk (BDMN) kurang menggembirakan pada 2014. Hal ini ditunjukkan dari laba bersih setelah pajak normalisasi turun 15 persen menjadi Rp 3,45 triliun hingga akhir 2014. Perseroan mencatatkan laba bersih setelah pajak mencapai Rp 4,04 triliun pada 2013.
Selain itu, laba bersih setelah pajak turun 36 persen menjadi Rp 2,6 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,04 triliun. Meski demikian, pendapatan bunga bersih naik 1 persen menjadi Rp 13,68 triliun pada 2014.
Kinerja itu didukung dari total kredit tumbuh sebesar 3 persen menjadi Rp 139 triliun pada 2014. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga membaik menjadi 92,6 persen dibandingkan 95,1 persen pada akhir Desember 2013.
Advertisement
Rasio kecukupan modal/capital adequacy ratio (CAR) konsolidasi mencapai 17,9 persen pada 2014, sementara CAR standalone berada pada posisi 18,2 persen di akhir Desember 2014. Sedangkan rasio kredit terhadap total pendanaan Bank Danamon secara konsolidasi berada pada posisi 85,9 persen pada akhir Desember 2014 dibandingkan 87,4 persen pada periode sama tahun lalu.
Direktur Utama PT Bank Danamon Tbk, Henry Ho menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih lamban pada 2014 dengan harga minyak dan komoditas lainnya menurun serta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan suku acuan menjadi 7,75 persen.
Kondisi-kondisi ini berdampak pada industri perbankan yang mengalami perlambatan pertumbuhan kredit dan juga kenaikan suku bunga sehingga memberikan tantangan bagi industri perbankan dalam meneruskan tingkat keuntungan pada level memuaskan.
"Dengan latar belakang ini menjaga landasan kuat untuk pertumbuhan ke depannya dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga yang sehat dan permodalan cukup," ujar Henry, dalam siaran pers yang diterbitkan, Kamis (29/1/2015).
Kredit usaha mikro PT Bank Danamon Tbk melalui Danamon Simpan Pinjam berada pada Rp 19 triliun pada akhir 2014. Lalu jumlah kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM) mencapai Rp 20 triliun pada akhir 2014.
Secara total, kredit PT Bank Danamon Tbk untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) berkontribusi sebesar 28 persen dari seluruh kredit Danamon.
Pembiayaan perdagangan Danamon membukukan pertumbuhan sebesar 26 persen pada Desember 2014 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 24,8 triliun.
Pada akhir Desember 2014, kredit otomotif melalui Adira Finance mencapai Rp 49,6 triliun, atau tumbuh sebesar 3 persen dibandingkan pada akhir Desember 2013. Ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan dan kompetisi yang lebih ketat pada industri pembiayaan kendaraan.
Adapun rasio kredit bermasalah berada di posisi terjaga pada 2,3 persen pada akhir 2014 dari periode 2013 sebesar 1,9 persen. Sementara itu, rasio biaya kredit berada di posisi 2,8 persen. (Yas/Ahm)