Â
Liputan6.com, New York - Di sebuah restoran yang sibuk dengan berbagai pesanan, seringkali membuat para pelayan kebingungan memastikan kecocokan pengunjung restoran dengan menu yang dipesannya. Alhasil seringkali para pelayan menuliskan nama atau ciri-ciri pemesan makanan di kertas pesanan yang juga sering dijadikan sebagai kertas tagihan.
Â
Hati-hati, salah mengetik ciri-ciri pelanggan dan membuatnya tersinggung dapat membuat perusahaan tempat Anda bekerja terseret kasus panjang. Tengok saja kasus tiga wanita yang merasa sangat tersinggung lantasan disebut sebagai gadis gendut di sebuah restoran.
Â
Kala itu, Christina Duran asal California bersama dua temannya tengah menikmati makanan dan minuman di restoran bernama Chili D's. Namun betapa terkejutnya tiga wanita tersebut saat menerima tagihan makanan mereka karena dalam kertas itu tertera tulisan fat girls (gadis gendut) yang memang ditujukan pada ketiganya.
Â
Menganggap itu sebagai hinaan, Duran bersama tiga temannya marah besar. Tapi pengaduannya pada manajer restoran justru dibalas dengan wajah mengejek dari sang manajer.
Â
Lantas bagaimana kelanjutan dari tagihan yang dianggap menghina tersebut? Berikut ulasan singkatnya seperti dikutip dari ABC News, Oddee.com, dan New York Post, Jumat (30/1/2015):
Â
2 dari 4 halaman
Ditawarkan potongan harga
Â
Pelanggan marah Besar
Â
Tiga wanita mengaku sangat marah setelah menemukan label `fat girls` dalam tagihan restoran setelah menikmati makan malam bersama. Tulisan itu tampaknya digunakan seorang karyawan untuk menggambarkan meja tempat ketiganya duduk.
Â
Christina Duran dan tua temannya sangat terkejut saat melihat tagihan restoran di Cameo Club Casino itu. Tulisan `fat girls` tertera di bawah nama pelayan yang menulisnya dan di atas nomor pesanan mereka.
Â
Di beberapa restoran yang ramai pengunjung, para pelayan memang sering mengetikkan deskripsi singkat dari tamunya di tagihan pesanan makanan. Deskripsi singkat itu digunakan untuk membantu para pelayan yang bertugas mengantar makanan agar bisa dengan cepat menemukan tamu yang memesan antarannya.
Â
Deskripsi gadis gendut di tagihan tersebut memang mempermudah pelayan mengantarkan makanan pada Duran dan kawan-kawannya. Sayangnya, ketiga wanita tersebut benar-benar murka dan menganggap tulisan gadis gendut itu sebagai hinaan besar.
Â
Advertisement
3 dari 4 halaman
Pihak restoran minta maaf
Â
Ditawarkan potongan harga
Â
Â
Masih dalam keadaan marah dan terkejut, Duran dan kawan-kawan meminta untuk dipertemukan dengan sang manajer. Alih-alih membela pelanggannya, sang manajer justru memperlihatkan wajah hendak tertawa saat melihat tagihan tersebut.
Â
Tapi sang manajer berusaha menahan tawanya dan meminta maaf atas kejadian tersebut masih dengan wajah yang tampak sedikit mengejek. Manajer tersebut lantas menawarkan potongan harga 50 persen sebagai ganti rugi dari tulisan tersebut.Â
Â
Huerta, teman Duran, benar-benar marah melihat sikap sang manajer yang menganggap pengaduannya sepele dan malah menawarkan potongan harga. Dengan tegas mereka mengatakan bahwa ini bukan persoalan harga tapi sebuah penghinaan dan bukan untuk ditertawakan atau dianggap remeh.
Â
Masalah bertambah buruk karena Duran dan kawan-kawannya merasa semakin terhina serta menolak tawaran potongan harga dari sang manajer.
Â
4 dari 4 halaman
Â
Pihak restoran minta maaf
Â
Mendengar kasus tersebut, pemilik Cameo Club Casino  Maggie Lewis langsung menyampaikan permintaan maafnya secara resmi. Besok malamnya, dalam akun Facebook pribadinya, Lewis mengatakan sangat menyesali tindakan penghinaan yang dilakukan karyawannya dan meminta maaf atas kejadian tersebut.
Â
Dia mengatakan, akan melakukan apapun demi memastikan kejadian serupa tak menimpa pelanggan lain. Sementara wakil pemilik perusahaan Jimmy Siemers mengaku sedang tak berada di lokasi saat Duran dan kawan-kawan menerima tagihan yang dianggap menghina tersebut.
Â
Lantaran kejadian tersebut, manajer yang bertugas kala itu langsung dipecat karena dianggap tidak dapat meredakan kemarahan konsumen. Kejadian penghinaan dalam kertas tagihan memang bukan yang pertama kali terjadi di beberapa restoran di Amerika Serikat. (Sis/Ndw)
Advertisement