Sukses

Cerita Menteri ESDM Soal Sulitnya Benahi Pertamina

Menteri ESDM mengaku membenahi Pertamina bukanlah perkara mudah da membutuhkan waktu lama. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengakui membenahi PT Pertamina (Persero) bukanlah perkara mudah dan membutuhkan waktu lama. Pasalnya, menyakut pada sejarah pelaku masa lalu.

Agar segera terealisasi, Sudirman menyatakan pembenahan BUMN energi ini harus dipisahkan dari kepentingan politis. "Sebetulnya urusan efisiensi bukan urusan jangka pendek, ini akumulasi dari historis," kata Sudirman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Sudirman pun menceritakan pengalamannya saat masih berkarir di perusahaan energi pelat merah tersebut.

"Pada waktu saya di dalam, menambah pom bensin menyangkut masyarakat semua tepuk tangan. Begitu efisiensi kilang, semua mendukung.Tapi begitu efisiensi SDM (sumber daya manusia) muncul intervensi. Begitu menyangkut supply chain, ekspor impor minyak mentah, Dirutnya diganti atasannya dirut," papar Sudirman.

Sudirman mengungkapkan, hal tersebut menjadi bukti Pertamina tidak diberikan kesempatan untuk berkembang jadi perusahaan besar. Untuk itu, usaha pembenahan yang dilakukan para direksi saat ini harus dilindungi. Pasalnya, jika tidak ada perlindungan para pembenah tersebut akan menyerah.

"Orang yang berbenah ini kadang sembilan bulan dijatuhkan, kalau pimpinan politik tidak memproteksi ya bubar akan kembali ke praktik lama," ungkapnya.

Selain dari eksternal, gangguan dari internal juga masih membayangi. Ada saja pihak yang menjelek-jelekan direksi yang sedang melakukan pembenahan.


"Rong-rongan masih ada, orang-orang yang terancam dari pembebahan yang dilakukan Pak Dwi, Pak Bambang masih bergerak. Kadang nempel ke stakeholder (Pemegang saham), seorang manajer bisa mendekati pimpinan, lalu menjelek-jeleki dirut," pungkasnya. (Pew/Ndw)

Â