Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun lebih dari 1 persen pada Rabu (Selasa) ini dipicu pemberitaan jika pemerintah Yunani telah menjatuhkan panggilan untuk melakukan write-off utang luar negeri yang memicu rally di pasar saham.
Harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi US$ 1.263,80 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh posisi terendah di US$ 1.255,21 per ounce, atau turun 1,5 persen. Emas berjangka AS untuk pengiriman April menetap 1,3 persen di posisi US$ 1,260.30 per ounce.
Logam diuntungkan dalam perdagangan awal dari kenaikan komoditas lain tapi kemudian datang di bawah tekanan seiring berkurangnya peluang emas sebagai tempat berlindung dari resiko.
"Pedagang yang benar-benar mendukung risiko menjadi tak bernafsu karena faktor keselamatan," kata Phillip Streible, broker komoditas senior untuk RJO Futures di Chicago.
Pasar saham rally di seluruh dunia sementara dolar AS jatuh, karena pemberitaan jika Yunani meredakan kekhawatiran tentang ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi di zona euro.
Pemerintah baru Yunani mengusulkan mengakhiri kebuntuan dengan kreditor secara resmi dengan menukar utang luar negeri untuk obligasi, seminggu setelah digelarnya pemilihan umum.
Harga emas naik lebih dari 8 persen pada Januari, bulan terkuat dalam tiga tahun, meskipun ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS di akhir tahun terus menutup keuntungan.
Logam tetap sensitif terhadap data AS, karena para pedagang mencoba untuk mengantisipasi ketika Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.(Nrm)