Sukses

Ini 5 Sektor Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi RI

Kepala BPS, Suryamin mengatakan, sektor industri pengolahan punya peran tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2014 kemarin tercatat sebesar 5,02 persen. Terdapat lima sektor industri yang menjadi menyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi tersebut.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan, sektor industri pengolahan punya peran tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi 2014 kemarin dengan presentase atau porsi mencapai 21,02 persen dengan pertumbuhan sebesar 4,63 persen.

"Ada peningkatan industri manufaktur seperti industri makanan dan minuman. tahun 2014 kemarin merupakan tahun Pemilu dimana usaha percetakan, kemudian industri logam dan non logam dan industri permesinan tumbuh," kata Suryamin, di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (5/2/2015).

Sektor terbesar kedua yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor perdagangan yang mempunyai kontribusi 13,38 persen dengan pertumbuhan 4,84 persen. Dibanding tahun lalu, sektor perdagangan sedikit meningkat didorong perdagangan barang.

Sektor pertanian menempati urutan terbesar ketiga dengan presentase 13,38 persen dan mengalami pertumbuhan 4,18 persen. Jika dibanding dengan tahun 2013, terjadi sedikit penurunan sebesar 4,2 persen.

"Yang memicu sektor pertanian bisa tumbuh adalah sub sektor perkebunan. Walau sawit CPO turun volume peningkatan, demikian sub sektor perikanan belum meng-cover kebijakan baru karena akhir tahun," tuturnya.

Keempat adalah sektor konstruksi dengan presentase 9,88 persen dengan pertumbuhan sebesar 6,97 persen. Pembangunan rumah hotel, jembatan, jalan dan pelabuhan menjadi alasan pertumbuhan di sektor konstruksi ini.

"Kelima sektor pertambangan dengan porsi 9,82 persen, tapi pertumbuhannya rendah hanya 0,55 persen. Ini sebagai dampak Undang-Undang Minerba masih kena tergambar juga ekspornya. Kemudian penurunan lifting minyak, batu bara juga. Tahun lalu pertambangan lebih dari 1 persen 1,74 persen," pungkasnya. (Pew/Gdn)